Rabu, 09 Desember 2015

Trenggalek



TRENGGALEK

Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa. Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; dan Sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan.

Budaya dan Pariwisata
Trenggalek mempunyai banyak tempat peristirahatan dan tempat wisata yang mempunyai keindahan yang masih asli belum terubah oleh keadaan zaman, misalnya goa, pantai, dan pegunungan yang asri.


GOA LOWO
Goa Lowo atau Goa Kelelawar ini terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, sekitar 30 Km dari kota Trenggalek, searah dengan rute ke pantai Prigi.Goa yang indah ini memiliki rangkaian stalagtit dan stalagmit dan terdiri dari 9 ruang yang tinggi dan luas. Untuk menyaksikan keindahannya telah dibangun jembatan dan lampu penerangan di dalam goa. Saat berada di Goa Lowo ini, para pengunjung akan dimajakan dengan suasana khas pegunungan yang sejuk dan beraroma pohon-pohon jati di berada di sekitar goa.
Tidak sulit untuk menuju lokasi goa ini, karena jalanan yang dilalui relatif bagus dan aman, meski harus lewat di antara hutan jati. Goa Lowo memiliki lebar 50 M dan tinggi sekitar 20-50 M, dan dihiasi dengan dinding yang terbentuk secara alami dan unik.Keindahan dinding gua dengan stalagtit yang menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sininya, semakin terlihat artistik dengan pancaran cahaya yang sedemikian rupa menambah daya tarik goa ini. 



PANTAI PASIR PUTIH KARANGGONGSO
Tempat Wisata Alam Pantai Pasir Putih Trenggalek Yang Indah bernama Pantai Karanggongso. Objek wisata ini terletak di Desa Tasikmadu, Kec.Watulimo dan berjarak kurang lebih 52 km arah Selatan Kota Trenggalek. Objek wisata ini dbuka tahun 1974 dan pengunjungnya biasanya paling banyak di Jombang, Mojokerto, Kediri, dan Blitar. Namun lebih banyak orang lebih mengenal dengan sebutan pantai Pasir Putih. Pantai ini memberikan pemandangan alam yang menakjubkan bagi wisatawan.
Memiliki pasir putih dan bibir pantai yang sangat panjang hingga mencapai 600 meter menjadikannya daya tarik bukan hanya untuk masyarakat lokal tapi juga masyarakat internasioanal. Letak pantai ini berada di sebuah teluk, sehingga ombak nya pun tidak terlalu tinggi dan aman dari serangan gelombang laut Selatan.




PANCER CENGKRONG (HUTAN MANGROVE)
Hutan Mangrove Pancer Cengkrong terletak di pantai Cengkrong, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dari Kota Tulungagung, lokasi ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Lokasi tersebut terletak di sebelah selatan kawasan Wisata Pantai Karanggongso dan Pantai Prigi.
Mangrove Pancer Cengkrong dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kejung Samudra merupakan Kelompok/organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan peranan dan partisipasi masyarakat pantai di dalam pembangunan perikanan sehingga terwujud masyarakat pantai yang sejahtera.
Spesies Mangrove
Spesies mangrove yang bisa anda temui antara lain Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Ceriops tagal, Avicennia alba, Excoecaria agallocha dan Aegiceras corniculatum. Ada pula spesies Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Bruguiera sexangula dan Xylocarpus moluccensis, namun untuk menemukan spesies tersebut Anda harus melewati tanah berlumpur.




PANTAI PELANG
Pantai pelang merupakan salah satu objek wisata yang letaknya ada di sebuah kecamatan Panggul kota Trenggalek. Alamat lengkap Pantai Pelang terletak di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, sekitar 56 Km arah barat daya Kota Trenggalek. Akses jalan menuju Pantai Pelang dari kabupaten Trenggalek menuju ke pantai pelang ini kurang lebih menempuh jarak 60km. Pantai Pelang ini adalah satu-satunya tempat wisata pantai yang menyajikan pesona pantainya yang sangat indah, di mana di Pantai Pelang ini Anda akan menemukan sebuah bukit-bukit cantik dan juga hamparan pasir pantainya yang sangat menawan, bukan hanya itu saja, deburan ombak Pantai Pelang ini juga turut memberi pesona pemandangan objek wisata pantai pelang ini indah sempurna. Pantai Pelang yang alokasinya di dekat sebuah pegunungan ini menciptakan sebuah hawa udara yang sangat menyegarkan dan begitu sangat sejuk, sehingga Anda bisa menikmati pantai pelang lebih menyenangkan.
Objek wisata pantai yang bernama Pantai Pelang ini merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang tergolong masih alami dan belum banyak terjamah manusia, di mana pantai ini jauh dari tangan-tangan manusia usil, sehingga hal inilah yang menjadikan pantai pelang ini memiliki pesona keindahan pantai yang sangat memikat, apalagi di saat Anda menaiki sebuah puncak dari bukit yang letaknya di dekat pantai, lalu Anda mulai memandang keindahan pesona pantai dari atas bukit yang bakal terlihat sangat cantik.
Bahkan dalam radius sekitar 30 meter dari pantai ini, Anda akan di suguhkan dengan keindahan air terjun yang terlihat sangat eksotis, di mana pada air terjun ini terdapat perbedaan teritori antara Pantai Pelang dengan pantai yang lainnya. Di air terjun ini juga terdapat air yang sangat segar dan bersih, sehingga pas untuk Anda jadikan tempat berenang, tidak itu saja, di sekitar area air terjun ini juga di penuhi oleh pepohonan hijau yang sangat rindang yang menciptakan pemandangan yang luar biasa indah banget di objek wisata tersebut. Untuk Harga tiket Pantai Pelang untuk hari-hari biasa Rp. 3000/orang, dan untuk hari Minggu atau hari libur hanya mematok Rp. 5000/orang




LARUNG SEMBONYO
Ritual ini berkembang di tengah masyarakat Prigi yang diyakini untuk menjaga keseimbangan alam sekitarnya serta alam semesta. Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, pada hari senin Kliwon setiap tahunnya.Ritual Larung Sembonyo ini dilakukan oleh para nalayan dan petani yang berkaitan dengan mata pencaharian utama masyarakat Prigi dan sebagai penghormatan atas leluhur yang berjasa membuka kawasan Prigi.
Ritual ini akan selalu dilakukan, mengingat penduduk desa takut akan mara bahaya atas hasil panen dan laut mereka bila tidak dilaksanakannya ritual ini.Pada tahun 1985, ritual ini sempat tidak diselenggarakan karena adanya situasi politik. Karena itu, pada tahun itu diadakanlah ritual Larung Sembonyo secara besar-besaran.Secara tidak langsung, ritual ini juga mencerminkan sifat masyarakat Prigi yang tekun, tabah dan berani manantang maut.




UPACARA DAM BAGONG
Ratusan warga Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, menyaksikan ritual larung atau penenggelaman kepala kerbau ke dasar sungai di Dam Bagong, yaitu upacara adat menghormati leluhur daerah setempat, Raden Menak Sopal.
Upacara sejak pagi hingga siang itu menarik perhatian warga dan sebagian saling berebut potongan kepala, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau yang ditenggelamkan di dasar pusaran Dam Bagong yang berkedalaman sekitar dua hingga tiga meter.Ini sudah menjadi tradisi turun temurun karena dengan dibangunnya Dam Bagong ini masyarakat Trenggalek, terutama para petani bisa mengairi sawah dengan mudah, pemuda peserta rebutan sesaji.Rangkaian upacara adat di Dam Bagong sekaligus menjadi bagian acara hari jadi Kabupaten Trenggalek yang jatuh pada 30 Agustus.Selain melarung sesaji berupa kepala kerbau, ritual adat juga diwarnai kegiatan "nyekar" di makam Raden Menak Sopal yang dalam sejarahnya dikenal sebagai Bupati (Adipati) pertama di Trenggalek.
Ritual itu merupakan wujud rasa syukur masyarakat serta pemerintah setempat atas jasa Adipati Menak Sopal yang berhasil membangun jaringan irigasi dam Bagong, sehingga bermanfaatcukup besar bagip pertanian di Trenggalek.Dampak dari Dam Bagong itu sampai saat ini masih bisa dirasakan, terutama bagi pertanian di wilayah kota, makanya banyak yang menyebut Menak Sopal itu adalah pahlawan pertanian di Kabupaten Trenggalek.Dijelaskan,sebelum melakukan upacara pelemparan kepala kerbau, rangkaian acara di dahului dengan kirab kerbau bule (putih) keliling Kelurahan Ngantru, Trenggalek yang dilakukan oleh para petani, selanjutnya malam harinya dilakukan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.Kemudian Jumat pagi tadi, setelah subuh dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau dan sekitar pukul 07.00 WIB dilakukan ruwatan serta ziarah ke makam Menak Sopal.Kisah Menak Sopal terdiri dari beberapa versi, dari salah satu cerita rakyat, upaya pembangunan Dam Bagong itu merupakan salah satu cara Menak Sopal untuk menyebarkan agama Islam karena pada masa itu, sebagian petani di Trenggalek banyak yang gagal panen akibat kesulitan mendapatkan air.
Melihat peluang itu, Menak Sopal berinisiatif membendung Sungai Bagong, dengan harapan krisis air di Trenggalek dapat teratasi."Cara itu ternyata cukup efektif untuk menyebarkan agama Islam dan bisa merangkul seluruh masyarakat. Sedangkan kepala kerbau yang dilempar tersebut sebagai simbol pengganti dari kepala gajah putih, yang pada saat pembangunan dam dipakai sebagai tumbal.Adipati Menak Sopal meninggal pada tahun 1490 Saka atau 1568 Masehi dan dimakamkan di dekat Dam Bagong. 
 


TARI TURONGGO YAKSO
   Tari Turonggo Yakso merupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek. Awalnya kesenian ini berasal dari “baritan” yaitu sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Dongko sejak lama. Berkat jasa Bapak Puguh yang juga merupakan warga Dongko, dengan memperkenalkan kesenian Turonggo Yakso akhirnya kesenian ini mulai dikenal sebagai kesenian asli Trenggalek yaitu pada tahun 80-an.Tari Jaranan Turonggo Yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya.Saat ini tari Turonggo Yakso banyak diminati oleh para pelajar diwilayah Trenggalek, mulai dari anak SD sampai pada ibu-ibu dan orang tua. Bahkan setiap perayaan 17 Agustus hampir taka da sekolah yang tidak menampilkan Kesenian Tradisional tersebut.
Mungkin bagi mereka ini semua adalah ungkapan rasa hormat yang dituangkan dalam sebuah gerakan yang tak lain adalah menari.Tari Turonggo Yakso ini berbeda dengan Kesenian Jaranan yang ada di Trenggalek. Perbedaan itu terletak pada kuda-kudaan yang ditungganginya. Jika pada Kesenian jaranan, kuda tersebut menggambarkan kuda yang benar-benar berbentu kuda. Sedangkan pada Tari Turonggo Yakso, kuda yang dipakai untuk tampil adalah kuda yang berbentuk Buto. Namun dalam gerakannya hampir sama, hanya saja pada Tari Turonggo Yakso masih belum terbebaskan dari gerakan-gerakan yang menjadi tumpuan utama pada awal Tari Turonggo Yakso terlahir.



 

Makanan Khas

Alen-alen
 Bentuknya bulat kecil, kayak cincin, rasanya gurih..agak agak keras, tapi enak….apa hayo ?..Yupp..alen alen. Penganan kecil ini banyak di jumpai di beberapa daerah di Jawa. Tapi aku paling suka alen alen khas Trenggalek Jawa Timur, karena rasanya lebih gurih, karena sudah di variasi dengan berbagai rasa.
Alen alen biasanya di produksi oleh usaha rumahan, karena proses pembuatannya yang agak njlimet, aku kok malah tertantang untuk bisa bikin sendiri. Cari resep di google gak pernah nemu. Akhirnya pas bongkar bongkar tabloid koki nemu juga resep alen alen Trenggalek…seneng dech, langsung ku catat dulu biar nggak hilang lagi resepnya.
http://www.diahdidi.com/2012/02/alen-alen.html 

Manco


Mau menikmati camilan manis dan renyah? Coba saja jajanan khas Trenggalek yang satu ini. Adonan tepung ketan yang kenyal, digoreng garing dan dibalut dengan gula merah yang lengket manis. Permukaannya ditaburi dengan biji wijen.
Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten yang berada di propinsi Jawa Timur. Meskipun berada di ujung pulau Jawa namun Trenggalek juga punya jajanan yang enak dan unik. Salah satunya adalah kue Manco, kue legit ini bertekstur renyah dan lengket.
Sebenarnya kue Manco diketegorikan menjadi dua, ada manco ketan dan Manco wijen. Untuk Manco ketan biasanya berbahan dasar tepung beras yang dibentuk seperti tabung kecil. Pada bagian tengahnya terdapat rongga dan dilapisi kroto.
Sedangkan manco wijen juga terbuat dari adonan tepung beras ketan yang tipis. Dibentuk bulat, segi tiga ataupun kotak. Bagian tengah Manco wijen ini juga kopong. Nah bedanya dengan Manco ketan, seluruh permukaan Manco wijen dilapisi dengan gula merah cair, kemudian dilapisi lagi dengan wijen.
Jajanan yang bertekstur renyah, manis dan agak lengket ini sudah terkenal sejak lama. Kue ini konon berasal dari China. Karenanya dulu manco sering disajikan saat acara lamaran orang Tionghoa. Kinipun kue Manco selalu hadir dalam acara hajatan.
Kue manco dijual dalam kemasan plastik transparan. Dengan isian dan harga yang beragam, mulai dari Rp. 8.000 hingga Rp. 20.000. Hingga saat ini kue manco masih sangat digemari, bahkan banyak wisatawan yang membeli manco untuk oleh-oleh khas Trenggalek.

Nasi Gegog 

    
Sejak dulu, masyarakat Trenggalek sudah terkenal dengan nasi tiwulnya. Ternyata masyrakat Trenggalek, juga mempunyai makanan khas lainnya yakni nasi geghog. 
Nasi geghog ini sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Trenggalek. Khususnya di Desa Srabah, Kecamatan Bendungan. Yang khas dari nasi geghog ini adalah ikan teri dan rasa pedasnya. Bahkan rasa pedasnya nasi geghog ini diyakini warga, bisa menghilangkan rasa pusing di kepala dan hidung yang tersumbat akibat influenza menjadi plong.
Nasi khas pedesaan dibuat dari bumbu-bumbu yang sederhana, antara lain cabe, bawang merah dan putih serta beras dan ikan teri. Beras yang sudah dibersihkan dimasak hingga setengah matang, lalu setiap satu bungkus nasi setengah matang ditambahi sambal teri dan dibungkus daun pisang dan dimasak hingga 15 menit. 
Untuk memberi rasa pedas yang luar biasa, sambal terinya memakai cabe rawit. citarasa pedas inilah yang menjadi pilihan penikmat nasi gegok didaerah pegunungan ini.
Menurut Ibu Gasum, yang berjualan sejak 2005 ini, masakan ini dinamakan nasi geghog, karena usai menyantap nasi geghog ini, perut terasa kenyang dan tubuh terasa panas karena dalam nasi tersebut terdapat campuran cabe dengan jumlah banyak. Sehingga badan bisa meghak-meghok, atau bergoyang-goyang. 
Harganya yang murah, hanya seribu rupiah per bungkus , makanan khas Trenggalek ini banyak diserbu pelanggannya . Jika Anda ingin mencoba citarasa nasi gegok, cobalah berkunjung ke sekitar pegunungan Srabah Bendungan, di Trenggalek, Jawa Timur.


Tempe Kripik
 
Mungkin semua orang sudah mengenal apa itu kripik tempe.
Tapi mungkin belum banyak yang tau dimana itu Trenggalek.
Dimana itu Trenggalek? Seperti apakah kota Trenggalek??
Kota??
Iya,,meskipun Trenggalek termasuk daerah pegunungan,yang kata orang emang "NDESO",tapi jangan salah Trenggalek adalah daerah yang masih alami dan kaya akan tempat2 wisata alam.
Oops....maaf ya,yang mau saya bahas disini kripik tempe,bukan tempat wisatanya..:)
Cara pembuatan kripik tempe tak jauh beda dari pembuatan tempe biasa,hanya saja kripik tempe lebih tipis dan mudah hancur..
Tapi rasanya yang khas dijamin tidak akan membuat orang kapok untuk memakannya.Tempe kripik sendiri mungkin ada di kota2 lain,,tp tampilannya ataupun cara pengemasannya untuk kripik tempe khas trenggalek memang berbeda dari yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar