TRENGGALEK
Trenggalek adalah sebuah
kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di
Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang
dihuni oleh ±700.000 jiwa. Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai
batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan
Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; dan Sebelah barat
dengan Kabupaten Pacitan.
Budaya dan Pariwisata
Trenggalek mempunyai banyak tempat peristirahatan dan
tempat wisata yang mempunyai keindahan yang masih asli belum terubah oleh
keadaan zaman, misalnya goa, pantai, dan pegunungan yang asri.
GOA LOWO
Goa Lowo atau Goa
Kelelawar ini terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, sekitar 30 Km
dari kota Trenggalek, searah dengan rute ke pantai Prigi.Goa yang indah ini
memiliki rangkaian stalagtit dan stalagmit dan terdiri dari 9 ruang yang tinggi
dan luas. Untuk menyaksikan keindahannya telah dibangun jembatan dan lampu
penerangan di dalam goa. Saat berada di Goa Lowo ini, para pengunjung akan
dimajakan dengan suasana khas pegunungan yang sejuk dan beraroma pohon-pohon
jati di berada di sekitar goa.
Tidak sulit untuk menuju
lokasi goa ini, karena jalanan yang dilalui relatif bagus dan aman, meski harus
lewat di antara hutan jati. Goa Lowo memiliki lebar 50 M dan tinggi sekitar
20-50 M, dan dihiasi dengan dinding yang terbentuk secara alami dan unik.Keindahan
dinding gua dengan stalagtit yang menggantung maupun stalagmit yang mencuat
disana sininya, semakin terlihat artistik dengan pancaran cahaya yang sedemikian
rupa menambah daya tarik goa ini.
PANTAI PASIR PUTIH KARANGGONGSO
Tempat Wisata
Alam Pantai Pasir Putih Trenggalek Yang Indah bernama Pantai Karanggongso. Objek wisata ini terletak di
Desa Tasikmadu, Kec.Watulimo dan berjarak kurang lebih 52 km arah Selatan Kota
Trenggalek. Objek wisata ini dbuka tahun 1974 dan pengunjungnya biasanya paling
banyak di Jombang, Mojokerto, Kediri, dan Blitar. Namun lebih banyak orang
lebih mengenal dengan sebutan pantai Pasir Putih. Pantai ini memberikan
pemandangan alam yang menakjubkan bagi wisatawan.
Memiliki
pasir putih dan bibir pantai yang sangat panjang hingga mencapai 600 meter
menjadikannya daya tarik bukan hanya untuk masyarakat lokal tapi juga
masyarakat internasioanal. Letak pantai ini berada di sebuah teluk, sehingga
ombak nya pun tidak terlalu tinggi dan aman dari serangan gelombang laut
Selatan.
PANCER CENGKRONG (HUTAN MANGROVE)
Hutan Mangrove Pancer
Cengkrong terletak di pantai Cengkrong, Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur. Dari Kota Tulungagung, lokasi ini bisa ditempuh dalam
waktu sekitar satu jam. Lokasi tersebut terletak di sebelah selatan kawasan
Wisata Pantai Karanggongso dan Pantai Prigi.
Mangrove Pancer
Cengkrong dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kejung Samudra
merupakan Kelompok/organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan
peranan dan partisipasi masyarakat pantai di dalam pembangunan perikanan
sehingga terwujud masyarakat pantai yang sejahtera.
Spesies
Mangrove
Spesies mangrove yang
bisa anda temui antara lain Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Ceriops
tagal, Avicennia alba, Excoecaria agallocha dan Aegiceras corniculatum. Ada
pula spesies Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Bruguiera sexangula
dan Xylocarpus moluccensis, namun untuk menemukan spesies tersebut Anda harus
melewati tanah berlumpur.
PANTAI PELANG
Pantai
pelang merupakan salah satu objek wisata yang letaknya ada di sebuah kecamatan
Panggul kota Trenggalek. Alamat lengkap Pantai Pelang terletak di Desa
Wonocoyo, Kecamatan Panggul, sekitar 56 Km arah barat daya Kota Trenggalek.
Akses jalan menuju Pantai Pelang dari kabupaten Trenggalek menuju ke pantai
pelang ini kurang lebih menempuh jarak 60km. Pantai Pelang ini adalah
satu-satunya tempat wisata pantai yang menyajikan pesona pantainya yang sangat
indah, di mana di Pantai Pelang ini Anda akan menemukan sebuah bukit-bukit
cantik dan juga hamparan pasir pantainya yang sangat menawan, bukan hanya itu
saja, deburan ombak Pantai Pelang ini juga turut memberi pesona pemandangan
objek wisata pantai pelang ini indah sempurna. Pantai Pelang yang alokasinya di
dekat sebuah pegunungan ini menciptakan sebuah hawa udara yang sangat
menyegarkan dan begitu sangat sejuk, sehingga Anda bisa menikmati pantai pelang
lebih menyenangkan.
Objek
wisata pantai yang bernama Pantai Pelang ini merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang tergolong
masih alami dan belum banyak terjamah manusia, di mana pantai ini jauh dari
tangan-tangan manusia usil, sehingga hal inilah yang menjadikan pantai pelang
ini memiliki pesona keindahan pantai yang sangat memikat, apalagi di saat Anda
menaiki sebuah puncak dari bukit yang letaknya di dekat pantai, lalu Anda mulai
memandang keindahan pesona pantai dari atas bukit yang bakal terlihat sangat
cantik.
Bahkan
dalam radius sekitar 30 meter dari pantai ini, Anda akan di suguhkan dengan
keindahan air terjun yang terlihat sangat eksotis, di mana pada air terjun ini
terdapat perbedaan teritori antara Pantai Pelang dengan pantai yang lainnya. Di
air terjun ini juga terdapat air yang sangat segar dan bersih, sehingga pas
untuk Anda jadikan tempat berenang, tidak itu saja, di sekitar area air terjun
ini juga di penuhi oleh pepohonan hijau yang sangat rindang yang menciptakan
pemandangan yang luar biasa indah banget di objek wisata tersebut. Untuk Harga
tiket Pantai Pelang untuk hari-hari biasa Rp. 3000/orang, dan untuk hari Minggu
atau hari libur hanya mematok Rp. 5000/orang
LARUNG SEMBONYO
Ritual ini berkembang di tengah masyarakat Prigi
yang diyakini untuk menjaga keseimbangan alam sekitarnya serta alam semesta.
Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, pada hari senin Kliwon setiap
tahunnya.Ritual Larung Sembonyo ini dilakukan oleh para nalayan dan petani yang
berkaitan dengan mata pencaharian utama masyarakat Prigi dan sebagai penghormatan
atas leluhur yang berjasa membuka kawasan Prigi.
Ritual ini akan selalu dilakukan, mengingat
penduduk desa takut akan mara bahaya atas hasil panen dan laut mereka bila
tidak dilaksanakannya ritual ini.Pada tahun 1985, ritual ini sempat tidak
diselenggarakan karena adanya situasi politik. Karena itu, pada tahun itu
diadakanlah ritual Larung Sembonyo secara besar-besaran.Secara tidak langsung,
ritual ini juga mencerminkan sifat masyarakat Prigi yang tekun, tabah dan
berani manantang maut.
UPACARA DAM BAGONG
Ratusan warga Trenggalek, Jawa
Timur, Jumat, menyaksikan ritual larung atau penenggelaman kepala kerbau ke
dasar sungai di Dam Bagong, yaitu upacara adat menghormati leluhur daerah
setempat, Raden Menak Sopal.
Upacara sejak pagi hingga siang itu menarik perhatian warga dan sebagian saling berebut potongan kepala, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau yang ditenggelamkan di dasar pusaran Dam Bagong yang berkedalaman sekitar dua hingga tiga meter.Ini sudah menjadi tradisi turun temurun karena dengan dibangunnya Dam Bagong ini masyarakat Trenggalek, terutama para petani bisa mengairi sawah dengan mudah, pemuda peserta rebutan sesaji.Rangkaian upacara adat di Dam Bagong sekaligus menjadi bagian acara hari jadi Kabupaten Trenggalek yang jatuh pada 30 Agustus.Selain melarung sesaji berupa kepala kerbau, ritual adat juga diwarnai kegiatan "nyekar" di makam Raden Menak Sopal yang dalam sejarahnya dikenal sebagai Bupati (Adipati) pertama di Trenggalek.
Upacara sejak pagi hingga siang itu menarik perhatian warga dan sebagian saling berebut potongan kepala, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau yang ditenggelamkan di dasar pusaran Dam Bagong yang berkedalaman sekitar dua hingga tiga meter.Ini sudah menjadi tradisi turun temurun karena dengan dibangunnya Dam Bagong ini masyarakat Trenggalek, terutama para petani bisa mengairi sawah dengan mudah, pemuda peserta rebutan sesaji.Rangkaian upacara adat di Dam Bagong sekaligus menjadi bagian acara hari jadi Kabupaten Trenggalek yang jatuh pada 30 Agustus.Selain melarung sesaji berupa kepala kerbau, ritual adat juga diwarnai kegiatan "nyekar" di makam Raden Menak Sopal yang dalam sejarahnya dikenal sebagai Bupati (Adipati) pertama di Trenggalek.
Ritual itu merupakan wujud rasa
syukur masyarakat serta pemerintah setempat atas jasa Adipati Menak Sopal yang
berhasil membangun jaringan irigasi dam Bagong, sehingga bermanfaatcukup besar
bagip pertanian di Trenggalek.Dampak dari Dam Bagong itu sampai saat ini masih
bisa dirasakan, terutama bagi pertanian di wilayah kota, makanya banyak yang
menyebut Menak Sopal itu adalah pahlawan pertanian di Kabupaten Trenggalek.Dijelaskan,sebelum
melakukan upacara pelemparan kepala kerbau, rangkaian acara di dahului dengan
kirab kerbau bule (putih) keliling Kelurahan Ngantru, Trenggalek yang dilakukan
oleh para petani, selanjutnya malam harinya dilakukan pegelaran wayang kulit
semalam suntuk.Kemudian Jumat pagi tadi, setelah subuh dilanjutkan dengan
penyembelihan kerbau dan sekitar pukul 07.00 WIB dilakukan ruwatan serta ziarah
ke makam Menak Sopal.Kisah Menak Sopal terdiri dari beberapa versi, dari salah
satu cerita rakyat, upaya pembangunan Dam Bagong itu merupakan salah satu cara
Menak Sopal untuk menyebarkan agama Islam karena pada masa itu, sebagian petani
di Trenggalek banyak yang gagal panen akibat kesulitan mendapatkan air.
Melihat peluang itu, Menak Sopal
berinisiatif membendung Sungai Bagong, dengan harapan krisis air di Trenggalek
dapat teratasi."Cara itu ternyata cukup efektif untuk menyebarkan agama Islam
dan bisa merangkul seluruh masyarakat. Sedangkan kepala kerbau yang dilempar
tersebut sebagai simbol pengganti dari kepala gajah putih, yang pada saat
pembangunan dam dipakai sebagai tumbal.Adipati Menak
Sopal meninggal pada tahun 1490 Saka atau 1568 Masehi dan dimakamkan di dekat
Dam Bagong.
TARI
TURONGGO YAKSO
Tari
Turonggo Yakso merupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek. Awalnya kesenian
ini berasal dari “baritan” yaitu sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat
kecamatan Dongko sejak lama. Berkat jasa Bapak Puguh yang juga merupakan warga
Dongko, dengan memperkenalkan kesenian Turonggo Yakso akhirnya kesenian ini
mulai dikenal sebagai kesenian asli Trenggalek yaitu pada tahun 80-an.Tari Jaranan Turonggo Yakso ini
menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau
keangkaramurkaan yang menyerang desanya.Saat ini tari Turonggo Yakso banyak
diminati oleh para pelajar diwilayah Trenggalek, mulai dari anak SD sampai pada
ibu-ibu dan orang tua. Bahkan setiap perayaan 17 Agustus hampir taka da sekolah
yang tidak menampilkan Kesenian Tradisional tersebut.
Mungkin bagi mereka ini semua adalah ungkapan rasa
hormat yang dituangkan dalam sebuah gerakan yang tak lain adalah menari.Tari
Turonggo Yakso ini berbeda dengan Kesenian Jaranan yang ada di Trenggalek.
Perbedaan itu terletak pada kuda-kudaan yang ditungganginya. Jika pada Kesenian
jaranan, kuda tersebut menggambarkan kuda yang benar-benar berbentu kuda.
Sedangkan pada Tari Turonggo Yakso, kuda yang dipakai untuk tampil adalah kuda
yang berbentuk Buto. Namun dalam gerakannya hampir sama, hanya saja pada Tari
Turonggo Yakso masih belum terbebaskan dari gerakan-gerakan yang menjadi
tumpuan utama pada awal Tari Turonggo Yakso terlahir.
Makanan
Khas
Alen-alen
Bentuknya bulat kecil, kayak cincin, rasanya gurih..agak agak keras, tapi
enak….apa hayo ?..Yupp..alen alen. Penganan kecil ini banyak di jumpai di
beberapa daerah di Jawa. Tapi aku paling suka alen alen khas Trenggalek Jawa
Timur, karena rasanya lebih gurih, karena sudah di variasi dengan berbagai
rasa.
Alen alen biasanya di produksi oleh usaha rumahan, karena proses
pembuatannya yang agak njlimet, aku kok malah tertantang untuk bisa bikin
sendiri. Cari resep di google gak pernah nemu. Akhirnya pas bongkar bongkar
tabloid koki nemu juga resep alen alen Trenggalek…seneng dech, langsung ku
catat dulu biar nggak hilang lagi resepnya.
http://www.diahdidi.com/2012/02/alen-alen.html
Manco
Mau menikmati camilan
manis dan renyah? Coba saja jajanan khas Trenggalek yang satu ini. Adonan
tepung ketan yang kenyal, digoreng garing dan dibalut dengan gula merah yang
lengket manis. Permukaannya ditaburi dengan biji wijen.
Trenggalek merupakan
salah satu Kabupaten yang berada di propinsi Jawa Timur. Meskipun berada di
ujung pulau Jawa namun Trenggalek juga punya jajanan yang enak dan unik. Salah
satunya adalah kue Manco, kue legit ini bertekstur renyah dan lengket.
Sebenarnya kue Manco
diketegorikan menjadi dua, ada manco ketan dan Manco wijen. Untuk Manco ketan
biasanya berbahan dasar tepung beras yang dibentuk seperti tabung kecil. Pada
bagian tengahnya terdapat rongga dan dilapisi kroto.
Sedangkan manco wijen
juga terbuat dari adonan tepung beras ketan yang tipis. Dibentuk bulat, segi
tiga ataupun kotak. Bagian tengah Manco wijen ini juga kopong. Nah bedanya
dengan Manco ketan, seluruh permukaan Manco wijen dilapisi dengan gula merah
cair, kemudian dilapisi lagi dengan wijen.
Jajanan yang bertekstur
renyah, manis dan agak lengket ini sudah terkenal sejak lama. Kue ini konon
berasal dari China. Karenanya dulu manco sering disajikan saat acara lamaran
orang Tionghoa. Kinipun kue Manco selalu hadir dalam acara hajatan.
Kue manco dijual dalam
kemasan plastik transparan. Dengan isian dan harga yang beragam, mulai dari Rp.
8.000 hingga Rp. 20.000. Hingga saat ini kue manco masih sangat digemari,
bahkan banyak wisatawan yang membeli manco untuk oleh-oleh khas Trenggalek.
Nasi
Gegog
Sejak dulu, masyarakat
Trenggalek sudah terkenal dengan nasi tiwulnya. Ternyata masyrakat Trenggalek,
juga mempunyai makanan khas lainnya yakni nasi geghog.
Nasi geghog ini sudah
menjadi menu sehari-hari masyarakat Trenggalek. Khususnya di Desa Srabah,
Kecamatan Bendungan. Yang khas dari nasi geghog ini adalah ikan teri dan rasa
pedasnya. Bahkan rasa pedasnya nasi geghog ini diyakini warga, bisa
menghilangkan rasa pusing di kepala dan hidung yang tersumbat akibat influenza
menjadi plong.
Nasi khas pedesaan
dibuat dari bumbu-bumbu yang sederhana, antara lain cabe, bawang merah dan
putih serta beras dan ikan teri. Beras yang sudah dibersihkan dimasak hingga
setengah matang, lalu setiap satu bungkus nasi setengah matang ditambahi sambal
teri dan dibungkus daun pisang dan dimasak hingga 15 menit.
Untuk memberi rasa pedas
yang luar biasa, sambal terinya memakai cabe rawit. citarasa pedas inilah yang
menjadi pilihan penikmat nasi gegok didaerah pegunungan ini.
Menurut Ibu Gasum, yang
berjualan sejak 2005 ini, masakan ini dinamakan nasi geghog, karena usai
menyantap nasi geghog ini, perut terasa kenyang dan tubuh terasa panas karena
dalam nasi tersebut terdapat campuran cabe dengan jumlah banyak. Sehingga badan
bisa meghak-meghok, atau bergoyang-goyang.
Harganya yang murah,
hanya seribu rupiah per bungkus , makanan khas Trenggalek ini banyak diserbu
pelanggannya . Jika Anda ingin mencoba citarasa nasi gegok, cobalah
berkunjung ke sekitar pegunungan Srabah Bendungan, di Trenggalek, Jawa Timur.
Tempe
Kripik
Mungkin semua orang
sudah mengenal apa itu kripik tempe.
Tapi mungkin belum banyak yang tau dimana itu Trenggalek.
Dimana itu Trenggalek? Seperti apakah kota Trenggalek??
Kota??
Tapi mungkin belum banyak yang tau dimana itu Trenggalek.
Dimana itu Trenggalek? Seperti apakah kota Trenggalek??
Kota??
Iya,,meskipun Trenggalek
termasuk daerah pegunungan,yang kata orang emang "NDESO",tapi jangan
salah Trenggalek adalah daerah yang masih alami dan kaya akan tempat2 wisata
alam.
Oops....maaf ya,yang mau saya bahas disini kripik tempe,bukan tempat wisatanya..:)
Oops....maaf ya,yang mau saya bahas disini kripik tempe,bukan tempat wisatanya..:)
Cara pembuatan kripik
tempe tak jauh beda dari pembuatan tempe biasa,hanya saja kripik tempe lebih
tipis dan mudah hancur..
Tapi rasanya yang khas dijamin tidak akan membuat orang kapok untuk memakannya.Tempe kripik sendiri mungkin ada di kota2 lain,,tp tampilannya ataupun cara pengemasannya untuk kripik tempe khas trenggalek memang berbeda dari yang lain.
Tapi rasanya yang khas dijamin tidak akan membuat orang kapok untuk memakannya.Tempe kripik sendiri mungkin ada di kota2 lain,,tp tampilannya ataupun cara pengemasannya untuk kripik tempe khas trenggalek memang berbeda dari yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar